Google Search Console (GSC) adalah alat gratis dari Google yang memberikan wawasan berharga tentang bagaimana situs Anda berkinerja di hasil pencarian Google. Namun, antarmukanya memiliki batasan, misalnya data hanya disimpan selama 16 bulan. Dengan menarik data GSC ke Google Sheets, Anda bisa menyimpan data historis tanpa batas, membuat visualisasi kustom, dan mengotomatiskan pelaporan.
Langkah 1: Hubungkan Google Sheets dengan Google Search Console
Cara termudah untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan Add-on gratis. Add-on yang paling populer dan direkomendasikan adalah Search Analytics for Sheets, yang dikembangkan langsung oleh komunitas Google.
- Buka Google Sheet baru.
- Pergi ke menu Extensions > Add-ons > Get add-ons.
- Cari "Search Analytics for Sheets" dan instal.
- Anda perlu memberikan izin agar Add-on tersebut dapat mengakses data Google Search Console Anda.
Langkah 2: Konfigurasi dan Tarik Data Pertama Anda
Setelah terinstal, Add-on akan muncul di menu Extensions. Untuk menarik data, Anda akan membuka sidebar-nya.
- Buka Extensions > Search Analytics for Sheets > Open Sidebar.
- Sebuah panel akan muncul di sebelah kanan. Di sinilah Anda akan mengkonfigurasi data apa yang ingin ditarik.
- Verified Site: Pilih website Anda dari daftar dropdown.
- Date Range: Pilih rentang tanggal. Anda bisa memilih 7 hari terakhir, 28 hari terakhir, atau rentang kustom.
- Group By: Ini adalah bagian terpenting. Pilih dimensi yang ingin Anda analisis. Untuk pemantauan keyword, pilih Query. Anda juga bisa menambahkan Page untuk melihat keyword per halaman.
- Filter By (Opsional): Anda bisa memfilter data, misalnya hanya untuk negara tertentu atau jenis perangkat.
- Results Sheet: Pilih di mana data akan ditempatkan (sheet yang aktif atau sheet baru).
- Klik tombol Request Data.
Dalam beberapa saat, data dari GSC—termasuk Clicks, Impressions, CTR, dan Position untuk setiap keyword—akan terisi di sheet Anda.
Langkah 3: Otomatiskan Pengambilan Data (Automated Backups)
Kekuatan sebenarnya dari metode ini adalah otomatisasi. Anda bisa mengatur agar data ditarik secara otomatis setiap hari atau setiap minggu, menciptakan arsip historis yang berharga.
- Di sidebar Add-on, klik pada tab Backups.
- Centang kotak Enable backup to this sheet.
- Ini akan secara otomatis menjadwalkan pengambilan data bulanan. Anda dapat mengaturnya agar berjalan lebih sering (misalnya, harian atau mingguan) melalui menu Manage Backups.
Setiap kali jadwal berjalan, data baru akan ditambahkan ke sheet yang sama, memungkinkan Anda melacak perubahan dari waktu ke waktu.
Langkah 4: Analisis dan Visualisasikan Data
Setelah data ada di Google Sheets, kemungkinannya tak terbatas. Berikut beberapa ide untuk analisis:
- Identifikasi "Keyword Striking Distance": Filter keyword yang memiliki posisi (Position) antara 11 dan 20. Ini adalah target berpotensi tinggi. Sedikit optimasi SEO pada halaman terkait bisa mendorongnya ke halaman pertama hasil pencarian.
- Lacak Performa Keyword Utama: Buat sheet baru. Gunakan fungsi `FILTER` atau `QUERY` untuk hanya menampilkan data yang terkait dengan keyword paling penting bagi bisnis Anda.
- Buat Grafik Tren: Gunakan Pivot Table untuk merangkum data Clicks dan Impressions per minggu atau per bulan. Kemudian, buat grafik garis (Line Chart) dari Pivot Table tersebut untuk memvisualisasikan tren trafik organik Anda.
- Pantau CTR (Click-Through Rate): Gunakan Conditional Formatting untuk menyoroti keyword dengan Impressions tinggi tetapi CTR rendah. Ini bisa menjadi indikasi bahwa judul meta atau deskripsi Anda kurang menarik dan perlu dioptimalkan.
Dengan menggabungkan kekuatan data dari Google Search Console dan fleksibilitas analisis dari Google Sheets, Anda dapat menciptakan sistem pemantauan SEO yang kuat tanpa biaya tambahan, membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan visibilitas website Anda.