Nah, sekarang bagaimana cara membangun manusia indonesia agar berahklak mulia (Akhlakul karimah) sementara serangan budaya asing yang begitu hedonis dan konsumtif begiu gencar menyarang generasi muda kita. Nilai-nilai kebenaran sosial dalam masyarakat kini sudah mulai bergeser.
Jika dulu dalam pacaran, pegangan tangan saja sudah dianggap tabu dan tidak baik. Lain halnya dengan sekarang berciuman, bahkan melalukan hubungan seks pun sudah dianggap biasa.
Inilah salah satu mental bangsa indonesia yang merosot tajam yang sudah tidak mengindahkan tradisi-tradisi timur yang agung. Kini mereka, generasi muda kita, berpandangan bahwa budaya barat budaya yang terbaik yang membawa mereka ke arah kemodernan dan ke arah budaya maju.
Pertanyaan buat kita semua adalah apakah itu yang disebut dengan maju dan modern. Budaya barat yang masuk ke Indonesia hanya menciptkan manusia-manusia yang hedonis dan kapitalis yang berorientasi pada azas kebebasan sebagai hak asai paling yang harus dijunjung tinggi.
Baca Juga : Doa Sesudah Wudhu Beserta Artinya
Sementara budaya barat yang mungkin baik seperti kreativitas dalam menciptakan sesuatu atau membuat inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan tidak kita tiru. Kita hanya meniru kebebasan dalam pergaulan bukan meniru kebebasan dalam pemikiran.
Sudah saat sekarang bangsa kita, bangsa Indonesia harus introspeksi diri bagaimana cara menjadi manusia yang berakhlak mulia (Akhlakul karimah). Kita bangsa Indonesia yang mayoritas agama islam seharusnya menjadikan Akhlakul karimah sebagai tolok ukur dalam bersikap dan berprilaku di dalam Islam.
Islam tidak hanya mengajarkan ilmu tauhid tentang kebenaran sang Pencipta dan hubungan manusia dengan tuhannya. Namun, Islam juga mengajarkan habdulminanas, hubungan antar sesama manusia.
Dengan cara apa Islam mengajarkan manusia agar berahlak islami? Sumber hukum islam ada dua, yaitu al-quran dan al-hadis yang bisa jadikan landasan hukum bagi seorang muslim dalam berprilaku di masyarakat.
Didalam Al-Qur'an terbagi menjadi 3 pilar utama yaitu, Akhlak, Fiqih dan Tauhid. Fiqih merupakan hukum-hukum islam yang paling sedikit dibahas dalam Alquran yaitu hanya sekitar 3% saja, selebihnya Akhlak dan Tauhid merupakan bagian yang lebih besar yaitu dengan jumlah masing-masing 48.5%. Meskipun fikih hanya 3% haruslah tetap kita jalankan agar benar-benar menjalankan Islam secara kaffah.
Pertama sebuah ayat yang menerangkan agar manusia berahlak islami itu harus melalukan hubungan baik dengan tuhannya, yaitu dengan ibadah.
"Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar."
Dalam kutipan ayat di atas disebutkan bahwa sholat yang berarti meyerahkan diri kepada Allah sebagai ucapan syukur dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, bukan hanya perbuatan yang berhubungan dengan Allah tetapi juga dengan sholat orang dapat mengerem jika ia akan berbuat jahat kerana dia akan selalu ingat tuhan dan ingat dosa bahwa segala sesuatu amal perbuatan kita akan menjadi hitungan yang adil di akhirat kelak.
Akhlakul karimah menjadi cerminan atau tolak ukur aqidah dan keimanan seseorang. Akhlak yang baik pasti dia mempunyai akqidah yang baik dan punya dasar keimanan yang kuat. Buruknya akhlak seseorang merupakan ciri dari seseorang bahwa dia tidak paham betul tentang aqidah dan syariah yang diajarkan Islam.
Paling sempurna orang muslim adalah orang yang paling luhur akidah dan ahlaknya begitulah diriwayatkan dalam H.R. Tirmidi.
Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikit pun bukan dari islam dan sesungguhnya sebaik-baiknya manusia dalam keislaman adalah manusia yang paling baik ahklaknya. (H.R. Thabrani)
Dalam hadis dijelaskan bahwa agama islam tak sedikit pun mengajarkan umatnya agar bertingkah buruk. Di sana disebutkan kekejian itu bukan datangnya dari agama Islam. Agama islam adalah agama yang menjadikan ahklak sebagai pondasi untuk menciptakan manusia yang paripurna, maksudnya dia mempunyai prilakau yang baik kepada Allah, kepada sesama manusia dan kepada lingkungan tempat tinggalnya.
Akhlakul karimah merupakan lambang kualitas manusia dalam bermasyarakat, beragama, dan bernegara, karena itu Akhlakul karimah pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai mahluk Allah Swt.
Akhlakul karimah Cerminan Aqidah Islam
Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memperbaiki penampilan dirinya, misalnya memakai perhiasan, memakai berbagai aksesoris, dan lain-lain. Namun, ada juga yang berusaha memeperbaiki kualitas akhlak dengan Akhlakul karimah.
Memiliki Akhlakul karimah bukanlah bertujuan membuat orang lain kagum kepada kita, tetapi Akhlakul karimah dianjurkan oleh agama dan hanya mengharap pahala dari Allah. Jika penampilan kita mendapat pujian dari orang lain, kita kembalikan kepada Allah Swt., karena kepunyaan-Nyalah segala pujian dan hanya Allah yang berhak dipuji.
Akhlakul karimah - Islam Mengutamakan Akhlak
Sebagian manusia mungkin kurang memerhatikan Akhlakul karimah. Di satu sisi, seseorang sangat mengutamakan ketauhidan (perkara pokok atau inti agama Islam), di sisi lain, masalah kualitas Akhlakul karimahnya kurang menjadi perhatian. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang memberi penilaian terhadap orang seperti ini. Contohnya, ada seseorang yang mengerti agama tetapi masih tidak hormat kepada orangtua, ada orang yang agamanya bagus tetapi tidak peduli kepada tetangganya, dan lain-lain. Kritikan-kritikan seperti ini adalah peringatan kepada kita semua agar mengoreksi dan membenahi akhlak menuju Akhlakul karimah.
Islam bukanlah sebuah agama yang tidak mengajarakan akhlak, justru Islam sangat mementingkan Akhlakul karimah. Akhlakul karimah adalah perkara penyempurnaan tauhid sebagai sisi pokok atau inti ajaran Islam. Tauhid dan Akhlakul karimah memiliki hubungan yang sangat erat, yaitu tauhid adalah realisasai Akhlakul karimah seorang hamba kepada Allah Swt., dan hal inilah pokok inti Akhlakul karimah seorang hamba.
Seseorang yang tauhidnya baik dan memiliki Akhlakul karimah adalah manusia yang terbaik. Semakin sempurna tauhidnya, makan makin baik akhlaknya (Akhlakul karimah). Sebaliknya, orang yang tidak memiliki Akhlakul karimah berarti tauhidnya lemah dan buruk.
Akhlakul karimah - Rasul Diutus untuk Menyempurnakan Akhlak
Nabi Muhammad Saw., memperoleh pujian dari Allah SWT karena ketinggian Akhlakul karimah yang dimilikinya. Beliau diutus ke bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia.
"Hanyalah aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak. (H.R.Ahmad)
Seorang sahabat yang mulia, Anas bin Malik ra, mengatakan:
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.(HR.Bukhari dan Muslim)
Hadis berikut juga menyatakan tentang Akhlakul karimah Rasulullah.
Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari tangan rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebih wangi dari bau rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani rasulullah shalallahu alahi wa sallam, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan saya: mengapa engkau berbuat ini? atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu? (HR. Bukhari dan Muslim).
Akhlakul karimah - Cara Mencapai Ahklak Mulia
- iman adalah salah satu pondasi untuk menciptakan ahklak mulya. Jika kita selalu beriman kepada Allah dan meyakin rukun iman dalam ajaran agama islam. Orang akan takut untuk melakukan perbuatan buruk.
- al quran sebagai dasar hukum untuk berprilaku
- al hadis sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan
- muhammad sebagai suri teladan
- mawas diri dan introspeksi diri terhadap masa lalu
Demikianlah
cara membangun bangsa Indonesia ke gerbang kemaslahatan umat. Kita
harus membangun ahklakul karimah dalam berbangsa dan bernegara dengan
menjadikan Muhammad sebagai suri tauladan dan ajarannya sebagai
pedoman kita dalam berprilaku. Jadi, hiasilah hidup kita dengan Akhlakul
karimah.
Baca juga Menanamkan Akhlakul karimah sejak usia dini.
Baca juga Menanamkan Akhlakul karimah sejak usia dini.