Memilih Jalan Hidup - Kita mungkin sudah pernah mendengar kata-kata "life is choice" atau hidup adalah pilihan, saya setuju dengan kata-kate tersebut, karena apapun yang terjadi saat ini merupakan hasil dari keputusan yang kita ambil dari beberapa pilihan yang tersedia dimasa lalu.
Anda tentu telah mempertimbangkan segala resiko dan keuntungan yang Anda dapatkan dalam memutuskan untuk memilih jalan hidup Anda saat itu. Pilihan tersebut merupakan impian Anda. Tercapai atau tidaknya impian Anda tersebut merupakan seberapa besar upaya Anda dalam meraihnya.
Baik atau tidaknya hasil pilihan Anda itu tergantung pada Paradigma, Mindset dan nilai-nilai (PMV) Anda saat itu, sehingga seiring dengan berjalannya waktu PMV Anda akan terus terisi dengan hal-hal yang baru, ia akan semakin baik jika Anda terus melakukan hal-hal kebaikan, atau PMV Anda semakin buruk jika Anda terus melakukan keburukan.
Dengan berubahnya PMV Anda tentu Anda akan terus mengevaluasi diri: "Apakah jalan hidup yang saya pilih ini sudah benar?" dan tidak tertutup kemungkinan Anda banting stir berbalik arah dari jalan hidup Anda semula menuju arah yang Anda anggap lebih baik.
Dalam memilih jalan hidup kita sering memilih jalan termudah dengan harapan terhidar dari berbagai resiko yang mungkin terjadi, namun kita lupa bahwa upaya yang sedikit (resiko kecil) selalu memberikan hasil yang kecil pula, sering kali kita mengeluh karena apa yang kita dapatkan tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan kita.
Laih halnya jika dalam mengambil keputusan Anda fokus pada tujuan, sehingga Anda tidak akan pilih kasih terhadap jalan mana yang akan Anda tempuh, yang penting tujuan Anda tercapai tentunya tetap mempertimbangkan norma-norma hukum yang berlaku.
Itulah cara berfikir seorang winner, lebih memikirkan solusi/ide ketimbang berkeluh kesah, mencari jalan terbaik bukan jalan termudah, lebih mendengarkan solusi dari orang lain ketimbang ngotot dengan pendapat sendiri, dengan begitu mereka yang winner, besar kemungkinan untuk mencapai kesuksesan dengan cepat. Tidak ada istilah gagal karena mereka menganggap kegagalan tersebut merupakan pembelajaran yang harus dilalui untuk mencapai tujuan.
Ingatkah Anda bagaimana perjuangan Tomas Alfa Edison dalam menciptakan lampu pijar? lebih dari 1000x beliau menerima kegagalan sebagai pembelajaran dan saya yakin meskipun 2000x gagal beliau akan terus berjuang, karena Tomas fokus pada tujuan yang besar yaitu menerangi dunia.
Mari kita Evaluasi diri, apakah jalan yang kita pilih saat ini mampu mengantarkan kita ketujuan yang sebenarnya? jika Anda tidak yakin maka segeralah "Berubah". Tidak ada kata terlambat untuk berubah, rendah hatilah dengan mau mendengar/membaca pengalaman tokok-tokoh yang sudah sukses dimuka bumi ini. Mereka akan memberitahu jalan mana yang terbaik. Jangan lupa baca juga Al-Qur'an dan maknanya agar tujuan hidup kita selaras dengan tujuan Allah menciptakan kita.
Bahkan disaat tidak ada pilihan lain sebenarnya masih ada pilihan.