Menanamkan Akhlakul Karimah Sejak Usia dini Selamatkan Masa Depan Bangsa

Menanamkan Akhlakul Karimah Sejak Usia dini Selamatkan Masa Depan Bangsa - Dewasa ini masyarakat kita mulai sadar betapa pentingnya menjadi orang baik hati dan belajar akhlakul karimah karena Orang yang berakhalkul karimah adalah orang yang baik hati. Sehingga banyak seminar-seminar tentang pengembangan kepribadian bermunculan, mulai dari ESQ sampai dengan Golden Way. Kehadiran mereka memang banyak membantu mengurangi korupsi, kriminalitas sampai ke permasalahan rumah tangga, namun belum bisa dikatakan Indonesia sebagai Negara yang baik malah masih dalam nomor 3 terbesar Korupsinya dan segala keburukan akhlak yang mengakibatkan kemunduran atas bangsa ini.

Menanamkan Akhlakul karimah kepada diri pribadi bangsa sangatlah penting sejak dini bahkan merupakan salah satu solusi terbaik untuk kemajuan bangsa ini dimasa yang akan datang. Menurut penelitian usia terbaik dalam menanamkan akhlakul karimah ialah dalam usia sedini mungkin hingga umur anak 15 tahun. dalam usia anak yang masih nol tersebut disitulah perlu ditanamkan nilai-nilai kejujuran, persahabatan, toleransi, kreativitas, disiplin dan lain sebagainya yang menyangkut dengan Spritual dan Emosional si Anak.

Rasulullah Muhammad SAW telah mencontohkan dalam kehidupannya sejak kecil telah dikenal dengan sebutan Al-Amin karena kejujuran dan kebaikan hati beliau. Rasulullah tidak pernah belajar baca-tulis sehingga beliau buta huruf, namun karena ketinggian Akhlak beliau telah berhasil secara gilang gemilang mengubah Jahiliah menjadi peradaban Islam terbaik sepanjang sejarah umat manusia.

Didalam Al-Qur'an juga banyak menguraikan tentang nilai-nilai kebaikan, kisah-kisah para nabi yang berakhlakul karimah sampai kisah-kisah para jahiliah yang di kutuk Allah karena perbuatan mereka.

Negara-negara maju dunia telah lama menerapkan pendidikan akhlakul karimah kepada anak-anak mereka sejak anak berusia dini seperti Australia dan Jerman, meskipun mereka bukanlah dari kalangan Muslim namun nilai-nilai kebaikan mereka yang telah ditanamkan kepada anak-anak didik sejak usia dini sehingga telah membawa kemajuan yang luar biasa bagi bangsa dan negara mereka.

Belum lama ini saya menerima pesan Blackberry dari teman tentang Pendidikan akhlak sejak usia dini di Australia, berikut petikan BM-nya:
Mengapa bangsa Australia yg 'leluhurnya' berasal dr Tahanan Kriminal Inggris kini mampu masuk 10 negara TERBAIK utk tempat tinggal manusia & memiliki tingkat kriminalitas terendah di dunia..? (Melbourne terbaik)
Mengapa bangsa Indonesia yg DULU leluhurnya adlh orang2 yg Santun, Ramah & Berbudi Pekerti Luhur, Gotong Royong, KINI masuk dlm kelompok Negara Gagal Dunia, dgn tingkat KORUPSI NO.3 dunia dan tingkat kriminalitas yg sangat tinggi & moral yg sangat rendah....?  Ternyata semua itu berawal dr "sistem pendidikan" Pemerintahnya.

Para Pendidik & Guru di Australia lebih khawatir jika anak2 didik mereka tdk jujur, tdk mau mengantri dgn baik, tdk memiliki rasa empati & hormat pd orang lain & etika moral lainnya ketimbang mereka tdk bisa membaca, menulis & berhitung.
"Guru2 di Australia lebih prihatin jika murid2 mereka memiliki prilaku moral yg kurang baik drpd memiliki prestasi nilai akademik yg kurang baik"
Mengapa? Krn menurut mereka utk membuat anak mampu membaca menulis & berhitung atau menaikkan nilai akademik, hanya perlu waktu 3 - 6 bulan saja dgn secara intensif mengajarkannya. Tapi untuk mendidik perilaku moral seorang anak, dibutuhkan waktu >15 tahun utk mengajarkannya.

Mengajarkan baca tulis, berhitung bisa di ajarkan kapan saja, bahkan setelah mereka sudah dewasa/tua sekalipun masih bisa dilakukan, Sementara mengajarkan Etika Moral waktunya sangat terbatas, dimulai saat Balita & berakhir saat mereka Kuliah. Selain itu  utk mengubah perilaku moral orang dewasa yg terlanjur rusak dan buruk, hampir sebagian besar orang tidak mampu melakukannya.
Bagaimana dgn pemikiran Pemerintah, Pendidik/Guru & Orang tua di Indonesia..?
Keluarga Indonesia, jika kita semua segera tersadarkan, bertindak benar dan komit, 15 thn kedepan Indonesia masih bisa merubah kondisinya saat ini. MULAILAH dari KELUARGA kita sendiri dan SEKARANG !!!.

Pesan diatas sangat nyambung dengan percakapan istri saya melalui Pesan Blackberry (BBM) dengan saudara yang sedang kuliah S3 di Jerman yang membawa serta keluarganya (mempunyai anak umur 7 thn), berikut petikannya:
 WiD̲̅♈ª Pυ̲̣̥spîtǟsaЯi : Gimana Si Deka dah lancar bahasa Jerman?
Yulie: Ya gitu deh... satu, dua kata mah ada yang nempel, habis kerjanya nonton kartun mulu
Yulie: Τ̣̣̥αρɪ̣̝̇ ahhh sebisanya aja, nanti juga bisa, lagian disekolah akan diajarkan bahasa selama 2 bulan
Yulie: Disini mah anak2 yang masuk esde Bë|☺♏ bisa baca tulis, jd nanti di esde mreka belajar baca tulis
Yulie: Temen si deka si majda yang org indo Bë|☺♏ bisa apa2, soalnya di TK-nya cuma maen aja
Yulie: Beda kurikulum dsni sm indo, anak teka dsni kerjanya maen aja, klo di indo kan si deka harus les calistung (baca tulis dan berhitung) X_X
Yulie: Di TK mreka diajarkan moral tatakrama dan sopan santun dan diasah kreativitasnya krn mreka pikir pendidikan itu adalah penting dan mengajarkannya bisa sampai 15 tahun, klo mengajarkn baca tulis cukup 6bln lgsg bisa meskipun dia dah nenek2 sekalipun *istilahnya
Yulie: Tp klo mengajarkan moral dan etika  udah tua susah nempelnya karena udah menjadi kebiasaan sejak kecil jadi susah dirubah  X_X cuapedewhhh
Begitulah betapa pentingnya Akhlakul Karimah di tanamkan kepada anak-anak Bangsa sejak usia mereka masih kecil hingga umur 15 tahun.

Baca juga Artikel kami tentang Do'a Nabi Yusuf yang merupakan artikel yang populer.

Mau Berlangganan Contoh Surat Terbaru dari Kami?